Dua minggu ini, hampir tiap hari ku selalu pulang malam -Sok Sibuk-. Rata-rata jam 7 ku baru nyampe rumah. Rasanya capek tapi ya gimana lagi. Ini nih jadwalku:
Senin
Pulang sekolah-->Rapat GSO-->LIA-->selesai jam 7 nyampe rumah jam setengah 8
Selasa
Pulang sekolah-->Rapat GBC, nyebar proposal kesana kemari-->Les Neutron-->pulang jam setengah 7
Rabu
Pulang sekolah-->Rapat GBC lagi dan lagi-->Les LIA-->pulang
Kamis
Pulang sekolah-->Rapat GSO lagi-->Les Neutron-->pulang
Jumat
Pulang sekolah-->Kadang rapat kadang langsung les Neutron
Dan aku seneng banget hari ini aku bisa pulang lebih awal dari biasanya. Setengah 6. Ya walaupun juga termasuk udah sore. Tapi paling ga mengistirahatkan badanku..hehehe
Semoga aku kuat jasmani, pikiran dan mental (hahaha).
Acara GBC besok tinggal 2 hari lagi. Ayo Semangat Riang!! Jadi ga perlu rapat GBC lagi. Tapi GSO menunggu di depan. Ya Allah semoga hamba-Mu ini bisa membagi waktu sehingga pelajaran sekolah ga kececer dan kuat. Dan semoga walaupun ku pulang malam besoknya ku ga TELAT..hehe
Kamis, 29 Juli 2010
Senin, 26 Juli 2010
Hari ini aku telat. Dan ini kedua kalinya ku telat di kelas 3. Belum ada sebulan udah telat dua kali. ckckck. Dan ini juga kedua kalinya ku telat upacara. Dulu yang pertama, ku masih ingat banget, waktu pas tgl 16 November 2009, iyalah itu kan ultahku. Bertepatan umurku yang ke-17, ga mungkin ku lupa 'hadiah telat' itu..hehe. Sebenernya hari ini ku bisa aja ga telat soalnya jam 06.15 ku udah siap untuk berangkat. Tapi entah kenapa ku agak males berangkat dan ku mondar-mondir ga jelas dan baru sekitar jam 06.22 ku berangkat. Ku ngebut. Sayangnya di daerah gangnya faila yang mau ke jembatan kartini macetnya ga ketulungan. Padat merayap deh pokoknya. Ku udah pasrah. Ku udah tau klo ku ga bisa masuk gerbang belakang, dan ku berharap masih bisa ikut upacara. 10 menit ditunggu, jalan tetap macet. Ku resah karena ku ga lihat anak smaga. Pas sekitar hampir 20 menit ku lihat ada adik kelas XI. Yee ada temennya. haha. Akhirnya ku bisa lolos dari kemacetan itu. Langsung deh ku tancap gas. Pas di daerah kampung kali jam menunjukkan pukul 06.48. Ku langsung melarikan motorku ke dp karena ga mungkin buat parkir lewat gerbang belakang ato depan. Setelah parkir ku lihat lagi jamku pukul 06.56. WHATT! Langsung deh ku lari. Tapi apa daya ku ga sempet masuk. Gerbang udah ditutup. Padahal upacara belum dimulai lo. Ternyata banyak juga yang telat.
Disana ku lihat Eva Pradipta, langsung deh ngobrol2 bentar habis itu datang lagi si Novi, Arfi, Vina, dan Lulu. Untung ada Lulu, habis dari tadi ku ngerasa sepi soalnya ga ada temen ngobrol, si Novi ma Eva ngobrolin waktu mereka di Singapura. O iya Lulu telat gara-gara dia nolongin dulu si Samid -alias Dimas- dan adiknya yang kecelakaan keserempet mobil. Kasian banget si Samid. Katanya dia mpe pingsan dan luka lecet gitu. Apalagi adiknya tangannya bengkak dan dia nangis (yaiyalah). Katanya Lulu ga cuma dia aja yang nolongin tapi ada juga Bre, Fatoni, dan Uti. Semoga cepet sembuh ya mid. Aminn
Dan beberapa saat kemudian datanglah Eka Damma. Oh my God kenapa ku telat lagi bareng dia. Waktu pas pertama kali telat ku juga bareng dia, sekarang lagi. uhh. Upacara mau selesai kita mulai was-was ntar kita diapain oleh guru. Klo dulu sih yang pertama kali ku hanya diceramahin soalnya waktu itu ada pelantikan Pak Hari juga sih, mungkin guru-guru dah ga punya waktu. hehe. Kata Novi yang ratunya telat, ada berbagai opsi buat yang telat yaitu munguti daun, lari, dijemur dan yang paling enak, diceramahi. Tapi dia sih ga pernah dapet lari. Dan ku juga berdoa semoga ga dapet lari. Upacara selesai, gerbang mau dibuka. Dan tiba-tiba salah satu Sapi Maho yaitu Ojan juga telat. Hehe ada temen Sapi ^^. Langsung deh kita dibarisin sama Pak Solikhin (klo ga salah..hehe) di lapangan basket sesuai kelas. Kelas XII di depan. Kita disuruh munguti daun sebanyak 50 lembar. Baru deh kita boleh masuk tapi tak lupa nama kita dicatat. Yaudah deh aksi mungut-memunguti daun kulaksanakan. Ku dengar teriakan-teriakan Vina ma Eka yang jijik buat munguti daun..yah mereka ga biasa sih. Waktu aku baru mengumpulkan 25 daun, Lulu bilang ke aku buat udahan. Katanya ga mungkin bapaknya ngitung. Bener juga ya. Langsung deh tu daun kita buang ke tempat sampah. Dan kita mengisi daftar keterlambatan. Lalu ku menuju kelasku B.Inggris di lab. Ku jalan dengan santai dan tiba-tiba terdengar suara "Riang kiwes telat mlakune santai og" (kira-kira begitu ^^) dan ternyata itu suara Ayu dan sarah yang ada di lantai atas. Langsung deh ku susul mereka yang ternyata lagi nganterin Titien ke kelasnya Nurul. Dan hari Senin ku lalui seperti biasanya -ada canda tawa dan bergosip ria..haha-.
Semoga untuk ke depannya ku ga telat lagi. ^^
Disana ku lihat Eva Pradipta, langsung deh ngobrol2 bentar habis itu datang lagi si Novi, Arfi, Vina, dan Lulu. Untung ada Lulu, habis dari tadi ku ngerasa sepi soalnya ga ada temen ngobrol, si Novi ma Eva ngobrolin waktu mereka di Singapura. O iya Lulu telat gara-gara dia nolongin dulu si Samid -alias Dimas- dan adiknya yang kecelakaan keserempet mobil. Kasian banget si Samid. Katanya dia mpe pingsan dan luka lecet gitu. Apalagi adiknya tangannya bengkak dan dia nangis (yaiyalah). Katanya Lulu ga cuma dia aja yang nolongin tapi ada juga Bre, Fatoni, dan Uti. Semoga cepet sembuh ya mid. Aminn
Dan beberapa saat kemudian datanglah Eka Damma. Oh my God kenapa ku telat lagi bareng dia. Waktu pas pertama kali telat ku juga bareng dia, sekarang lagi. uhh. Upacara mau selesai kita mulai was-was ntar kita diapain oleh guru. Klo dulu sih yang pertama kali ku hanya diceramahin soalnya waktu itu ada pelantikan Pak Hari juga sih, mungkin guru-guru dah ga punya waktu. hehe. Kata Novi yang ratunya telat, ada berbagai opsi buat yang telat yaitu munguti daun, lari, dijemur dan yang paling enak, diceramahi. Tapi dia sih ga pernah dapet lari. Dan ku juga berdoa semoga ga dapet lari. Upacara selesai, gerbang mau dibuka. Dan tiba-tiba salah satu Sapi Maho yaitu Ojan juga telat. Hehe ada temen Sapi ^^. Langsung deh kita dibarisin sama Pak Solikhin (klo ga salah..hehe) di lapangan basket sesuai kelas. Kelas XII di depan. Kita disuruh munguti daun sebanyak 50 lembar. Baru deh kita boleh masuk tapi tak lupa nama kita dicatat. Yaudah deh aksi mungut-memunguti daun kulaksanakan. Ku dengar teriakan-teriakan Vina ma Eka yang jijik buat munguti daun..yah mereka ga biasa sih. Waktu aku baru mengumpulkan 25 daun, Lulu bilang ke aku buat udahan. Katanya ga mungkin bapaknya ngitung. Bener juga ya. Langsung deh tu daun kita buang ke tempat sampah. Dan kita mengisi daftar keterlambatan. Lalu ku menuju kelasku B.Inggris di lab. Ku jalan dengan santai dan tiba-tiba terdengar suara "Riang kiwes telat mlakune santai og" (kira-kira begitu ^^) dan ternyata itu suara Ayu dan sarah yang ada di lantai atas. Langsung deh ku susul mereka yang ternyata lagi nganterin Titien ke kelasnya Nurul. Dan hari Senin ku lalui seperti biasanya -ada canda tawa dan bergosip ria..haha-.
Semoga untuk ke depannya ku ga telat lagi. ^^
Minggu, 11 Juli 2010
Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.
Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.
Tamu: "Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"
Pak Tua: "Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
Tamu: "Kenapa kita merasa bosan?"
Pak Tua: "Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."
Tamu: "Bagaimana menghilangkan kebosanan?"
Pak Tua: "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."
Tamu: "Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"
Pak Tua: "Bertanyalah pada dirimu sendiri : mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"
Tamu: "Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."
Pak Tua: "Benar sekali anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."
Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"
Pak Tua: "Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."
Lalu tamu itu pun pergi.
Beberapa hari kemudian tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.
Tamu: "Pak Tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"
Pak Tua: "Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."
Tamu: "Contohnya?"
Pak Tua: "Mainkan permainan yang paling kamu senangi waktu kecil dulu."
Lalu tamu itu pun pergi.
Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.
Tamu: "Pak Tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya, semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"
Sambil tersenyum Pak Tua berkata: "Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria."
"Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran."
Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria."
Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.
Tamu: "Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"
Pak Tua: "Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
Tamu: "Kenapa kita merasa bosan?"
Pak Tua: "Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."
Tamu: "Bagaimana menghilangkan kebosanan?"
Pak Tua: "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."
Tamu: "Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"
Pak Tua: "Bertanyalah pada dirimu sendiri : mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"
Tamu: "Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."
Pak Tua: "Benar sekali anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."
Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"
Pak Tua: "Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."
Lalu tamu itu pun pergi.
Beberapa hari kemudian tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.
Tamu: "Pak Tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"
Pak Tua: "Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."
Tamu: "Contohnya?"
Pak Tua: "Mainkan permainan yang paling kamu senangi waktu kecil dulu."
Lalu tamu itu pun pergi.
Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.
Tamu: "Pak Tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya, semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"
Sambil tersenyum Pak Tua berkata: "Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria."
"Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran."
Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria."
Rabu, 07 Juli 2010
Udah tiga hari ini aku les neutron. Tapi sebelum les aku mesti ke sekolah dulu buat bahas acara enterpreneurship dan launching GBC. Les di liburan ini bahas untuk soal-soal kelas X dan XI yang muncul di soal SNMPTN. Enak juga tentor-tentor neutron.
Habis dari les ku main-main ma Buntal. Hari pertama (Selasa) kita ke Gramedia. Ada 2 jam lebih kita disana. Hari ke dua (Rabu) kita main ke rumahnya Ajeng buat nagih oleh-oleh dia dari Bali. Dan lagi-lagi aku pinjem komiknya..hehe. Klo kita bertiga udah ketemu seperti biasa deh menggila. Pulang dari rumah Ajeng sore. Aku semept kehujanan. Untung hanya gerimis. Dan hari terakhir ini aku, Buntal, Eva, dan Hani temen Buntal makan mie ayam Bedagan. Naudzubillah deh buat makan disana. Harus punya rasa sabar yang tinggi. Ramaaaiii banget. Panas alias sumuk lagi. Klo kita jadi customer yang kayak di Dinner Dash udah di tinggal pergi deh gara-gara hatinya habis. hehehe
Ya gitu aja deh ceritaku. ^.^
Habis dari les ku main-main ma Buntal. Hari pertama (Selasa) kita ke Gramedia. Ada 2 jam lebih kita disana. Hari ke dua (Rabu) kita main ke rumahnya Ajeng buat nagih oleh-oleh dia dari Bali. Dan lagi-lagi aku pinjem komiknya..hehe. Klo kita bertiga udah ketemu seperti biasa deh menggila. Pulang dari rumah Ajeng sore. Aku semept kehujanan. Untung hanya gerimis. Dan hari terakhir ini aku, Buntal, Eva, dan Hani temen Buntal makan mie ayam Bedagan. Naudzubillah deh buat makan disana. Harus punya rasa sabar yang tinggi. Ramaaaiii banget. Panas alias sumuk lagi. Klo kita jadi customer yang kayak di Dinner Dash udah di tinggal pergi deh gara-gara hatinya habis. hehehe
Ya gitu aja deh ceritaku. ^.^
Selasa, 06 Juli 2010
Sepulang dari Solo, aku mendapat kabar ga enak dari Bu Sugeng -tetangga sekaligus pembantuku-. Ternyata kucing yang sering dateng ke rumah dan sering juga diusir kasar oleh mamaku berulah saat penghuninya tidak ada. Kucing merusak plavon rumahku. Jadi di atas atap rumahku dibuat tembok yang ada lubangnya (kayak sarang walet gitu katannya tetanggku) yang langsung bisa nuju plavon (langit-langit) kamar mbakku. Dan alhasil bolong deh plavon itu. Waktu ku lihat kamar mbakku jadi berantakan, serpihan-serpihan plavon yang jatuh. Dan ku lihat di atas ada dua lubang. Dan setelah mamaku tanya ke Bu Sugeng kog ga dibersihkan, ternyata ada lubang yang baru. Kata Bu Sugeng tadi malam hanya ada satu lubang dan udah dibersihkan. Melihat keadaan itu, mbakku jadi ga mau tidur di kamarnya sendiri. Tapi menjelang tidur, mbakku berubah pikiran. Tapi kucing sialan itu mulai berulah lagi. Dia lewat lagi dari lubang itu nuju ke kamarnya mbakku. Seelah ngusir tu kucing, bapakku lihat ke atas dan ternyata ada satu kucing -yang sepertinya anaknya- nongkrong disitu. Lalu bapakku punya ide (gila) untuk ngusir tu kucing dengan nyemprotin baygon ke arah kucing itu. Kita semua bilang ke bapak agar jangan banyak-banyak ntar mati. Tapi kucing itu emang sialan+nakal, dia tetap ga mau turun. Bapakku jadi pasrah. Biarin tu kucing di situ.
Senin, 05 Juli 2010
Sabtu kemarin ku bersama keluarga+adek sepupuku yang berusia 4th yang bernama Angga pergi ke Solo. Eh iya Angga bener-bener sendiri lo ga sama ibu atau bapaknya. Dia rumahnya Mranggen. Main ke rumahku Jumat lalu dan trus nginep sendirian deh tu anak. Trus diajak ajak ke Solo, dianya juga mau sih.
Lanjut ke crita. Walaupun bapakku kerja di sana tapi ku jarang ke Solo. Soalnya acara kegiatan yang ku ikuti sering banget bebarengan dengan acara kumpul keluargaku. Alhasil ku jadi jarang kumpul bareng mereka. Siang pukul 2 kita berangkat dari rumah. Ternyata jalan menuju Solo padet banget, ya maklum ini kan musim liburan sekolah. Yaudah deh sampai di Solo -tepatnya Kartasura, kantornya bapakku- pukul 6. Kita sholat dan nunggu bapakku yang nyelesain urusannya di kantor. Setelah itu makan malam di Taman Sari, tempat makan yang selalu ku kunjungi kalo ke Solo. Setelah makan bapakku muter-muter kota Solo dulu sebelum ikut acara di kantor pusat (PLN APJ Solo). Lalu kita diantar di hotel Arini tempat kita nginap. Dan betapa konyolnya, untuk menuju hotel ini bapakku lewat kantor APJ Solo. Yah jelas ntar ketauhan apalagi kita pake mobil dinas yang ada tulisannya UPJ Kartasura. Dan ternyata udah banyak teman-teman bapakku yang dateng. Kekonyolan datang juga kepada mamaku. Beliau menjadi biang kacau -piss mah- yang membuat kita sampe ke hotel jadi lama. Masak ya, padahal hampir tiap jumat mamaku ke Solo, dia ga apal-apal juga jalan-jalan yang ada di Solo. Dan waktu itu udah tau mamaku ga tau jalan, eh malah bapakku nurut jalan yang dibilang mamaku. du du du du du du.
Sampailah di hotel. Ku sekamar sama mbakku. Bapak, mama, adek, dan Angga sekamar. Maklum mereka di kamar yang lebih gede. Setelah istirahat sebentar, bapakku langsung ke acaranya (q ga tau) yang dilanjut nonton world cup bareng. Karena hotelnya deket (menurutku sih) dengan Solo Grand Mall, ku berniat kesana setelah mandi dengan jalan kaki. Setelah mandi, mbakku+adekku ga mau kesana alasannya jauh dan malas jalan. Alhasil ku cuma sama mamaku yang kesana. Kata mamaku mall ini tutup jam 9. Gila ya masa mall tutup jam segitu padahal malam minggu lo. Sampai disana tepat pukul 9. Ku nggak percaya sama omongannya mamaku masalahnya masih rame banget disana. Tapi kata mamaku yang dulu kesini malem, jam 9 emang udah disuruh pulang. Setelah masuk, walaupun rame kulihat banyak toko-toko yang udah tutup dan siap-siap mau tutup. Begitu juga dengan pengunjungnya, kulihat udah pada mau bergegas pulang. Langsung deh kita ke mataharinya. Disana ku membeli pakaian dalam. Dan ku tanya ke mbaknya jam berapa tutupnya, ternyata jam setengah sepuluh. Tapi tetep aja tergolong cepet banget buat ukuran mall. Setelah bayar di kasir, keluar dari matahari udah pada sepi, toko-toko udah tutup semua. Ternyata yang buka sampe jam setengah sepuluh cuma mataharinya aja. Balik lagi ke hotel dengan jalan kaki. Untung ku masih bisa lihat pertandingan babak ke-2 antara Jerman-Argentina sesampainya di hotel. Ku seneng banget Jerman bisa menang 4-0. Karena capek ku langsung tidur, tentunya ga lupa sholat+sikat gigi dulu. Rencananya ku nanti pukul 00.30 mau lihat Spanyol-Paraguay. Namun rencana tinggal rencana ku ketiduran dan ga bisa nonton. Tapi tak apalah jagoanku tetap menang. Love David villa. hehehe.
Paginya ku diajak sama Angga buat jalan-jalan di depan hotel karena hari minggu di Solo itu car free day sampe jam 10. Tapi karena masih ngantuk+belum mandi ku gak ikut. Setelah sarapan, kita semua pergi ke kampung batik Laweyan. Lagi-lagi mamaku jadi biang kacau. Karena cuma dia yang udah pernah kesini. Disini hampir disetiap rumah jualan batik -pantesan aja disebut kampung batik-. Tujuan kita yaitu batik Sidomukti. Kata mamaku koleksinya komplit. tapi gara-gara mamaku yang lupa jalan kita muter-muter dulu. Kita lihat dulu peta yang disediakan. Dan mencari dimana Batik Sidomukti. Ada bapak-bapak yang bilang ke bapakku kalo peta itu kebalik. zzzz. Ternyata tadi kita udah lewat tokonya. Langsung deh mbakku bersemangat untuk cari-cari batik yang bagus. Dia mborong banyak. Ku cuma beli tas dan kaos. Angga tidur sini. Sampai mbak-mbak penjualnya bilang, "Kog gampang men turu mbak!". Aku juga jadi geli lihatnya. Mungkin karena lantainya dingin dan ada kipas angin gedhe disekitarnya, jadi dia gampang tidur. Setelah semua udah milih barang, Angga tetep aja masih tidur. Dan pas mau dibangunin, tiba-tiba dia bangun sendiri dan berkata, "robott!!". Emang dari tadi dia pengin dibelin robot. Setelah shopping kita balik ke hotel untuk check out. Perjalanan pulang. Angga masih rewel untuk dibeliin robot. Lalu kita berhenti di toko Luwes di Boyolali untuk beliin dia robot. Disini kata kakak ku juga tutup cepet, toko ini udah tutup jam 8 malam. zzz. Setelah itu kita juga sempat mampir beli oleh-oleh. Sampai di Salatiga (sepertinya. .hehe) kita berhenti dulu di warung sate langganan bapak+mbakku. Karena ga mau ninggal angga yang sedang tidur sendirian -dia tidur lagi- di mobil kita bangunin tu anak. Mungkin karena capek, dia nangis. Sampai lama banget buat nenangin ni anak. Kalo badannya kecil sih tinggal digendong aja menuju ke warung. Sayangnya badan+tenaganya gede banget. Kalo udah ga sesuai dengan keinginannya dia meronta dengan tenaganya yang super itu. Tapi kalo biasanya sih dia lucu dan pintar. Setelah nangis lama dan membutuhkan perjuangan untuk menenangkannya, dia diam dan makan banyak banget. Setelah makan kita lanjut perjalanan. Kita berhenti di Kampoeng Kopi Banaran. Bapakku janjiin aku kesini karena kemarin ku minta ke Tawangmangu atau wisata alam lainnya di Solo tapi Bapakku gabisa buat nurutin kemauanku itu karena Tawangmangu jauh dari pusat kota apalagi Senin Bapak harus balik lagi ke Solo. Jadi Banaranlah buat penggantinya. Ku belum pernah kesini sebelumnya. Aku pengin banget nyoba flying fox yang ada disini. Tapi karena hujan pihak Banaran tidak memperbolehkan pengunjung naik flying fox. Yaudah deh kita cuma bisa naik kereta wisata dan berfoto-foto ria. Harga tiket kereta 50rb (sepertinya,,dan gatau itu satu orang ato udah keretanya..soalnya bapakku yang bayar ^.^). Kita puter-puter banaran yang luas banget. Kita juga bisa lihat Rawa Pening dari bukitnya. Kita minta kereta berhenti untuk foto-foto dengan background yang bisa keliahatan Rawa Peningnya. Bagus Banget. Setelah puas berkeliling kita pulang soalnya hari udah sore. Coba kalo dari pagi pasti bisa lebih lama disini. Aku pengin kesini lagi. Bareng temen-temen pasti seru.
Jam 5 kita sampai rumah. Dan mendapat kabar yang tidak enak. Tunggu postinganku selanjutnya ya!
Lanjut ke crita. Walaupun bapakku kerja di sana tapi ku jarang ke Solo. Soalnya acara kegiatan yang ku ikuti sering banget bebarengan dengan acara kumpul keluargaku. Alhasil ku jadi jarang kumpul bareng mereka. Siang pukul 2 kita berangkat dari rumah. Ternyata jalan menuju Solo padet banget, ya maklum ini kan musim liburan sekolah. Yaudah deh sampai di Solo -tepatnya Kartasura, kantornya bapakku- pukul 6. Kita sholat dan nunggu bapakku yang nyelesain urusannya di kantor. Setelah itu makan malam di Taman Sari, tempat makan yang selalu ku kunjungi kalo ke Solo. Setelah makan bapakku muter-muter kota Solo dulu sebelum ikut acara di kantor pusat (PLN APJ Solo). Lalu kita diantar di hotel Arini tempat kita nginap. Dan betapa konyolnya, untuk menuju hotel ini bapakku lewat kantor APJ Solo. Yah jelas ntar ketauhan apalagi kita pake mobil dinas yang ada tulisannya UPJ Kartasura. Dan ternyata udah banyak teman-teman bapakku yang dateng. Kekonyolan datang juga kepada mamaku. Beliau menjadi biang kacau -piss mah- yang membuat kita sampe ke hotel jadi lama. Masak ya, padahal hampir tiap jumat mamaku ke Solo, dia ga apal-apal juga jalan-jalan yang ada di Solo. Dan waktu itu udah tau mamaku ga tau jalan, eh malah bapakku nurut jalan yang dibilang mamaku. du du du du du du.
Sampailah di hotel. Ku sekamar sama mbakku. Bapak, mama, adek, dan Angga sekamar. Maklum mereka di kamar yang lebih gede. Setelah istirahat sebentar, bapakku langsung ke acaranya (q ga tau) yang dilanjut nonton world cup bareng. Karena hotelnya deket (menurutku sih) dengan Solo Grand Mall, ku berniat kesana setelah mandi dengan jalan kaki. Setelah mandi, mbakku+adekku ga mau kesana alasannya jauh dan malas jalan. Alhasil ku cuma sama mamaku yang kesana. Kata mamaku mall ini tutup jam 9. Gila ya masa mall tutup jam segitu padahal malam minggu lo. Sampai disana tepat pukul 9. Ku nggak percaya sama omongannya mamaku masalahnya masih rame banget disana. Tapi kata mamaku yang dulu kesini malem, jam 9 emang udah disuruh pulang. Setelah masuk, walaupun rame kulihat banyak toko-toko yang udah tutup dan siap-siap mau tutup. Begitu juga dengan pengunjungnya, kulihat udah pada mau bergegas pulang. Langsung deh kita ke mataharinya. Disana ku membeli pakaian dalam. Dan ku tanya ke mbaknya jam berapa tutupnya, ternyata jam setengah sepuluh. Tapi tetep aja tergolong cepet banget buat ukuran mall. Setelah bayar di kasir, keluar dari matahari udah pada sepi, toko-toko udah tutup semua. Ternyata yang buka sampe jam setengah sepuluh cuma mataharinya aja. Balik lagi ke hotel dengan jalan kaki. Untung ku masih bisa lihat pertandingan babak ke-2 antara Jerman-Argentina sesampainya di hotel. Ku seneng banget Jerman bisa menang 4-0. Karena capek ku langsung tidur, tentunya ga lupa sholat+sikat gigi dulu. Rencananya ku nanti pukul 00.30 mau lihat Spanyol-Paraguay. Namun rencana tinggal rencana ku ketiduran dan ga bisa nonton. Tapi tak apalah jagoanku tetap menang. Love David villa. hehehe.
Paginya ku diajak sama Angga buat jalan-jalan di depan hotel karena hari minggu di Solo itu car free day sampe jam 10. Tapi karena masih ngantuk+belum mandi ku gak ikut. Setelah sarapan, kita semua pergi ke kampung batik Laweyan. Lagi-lagi mamaku jadi biang kacau. Karena cuma dia yang udah pernah kesini. Disini hampir disetiap rumah jualan batik -pantesan aja disebut kampung batik-. Tujuan kita yaitu batik Sidomukti. Kata mamaku koleksinya komplit. tapi gara-gara mamaku yang lupa jalan kita muter-muter dulu. Kita lihat dulu peta yang disediakan. Dan mencari dimana Batik Sidomukti. Ada bapak-bapak yang bilang ke bapakku kalo peta itu kebalik. zzzz. Ternyata tadi kita udah lewat tokonya. Langsung deh mbakku bersemangat untuk cari-cari batik yang bagus. Dia mborong banyak. Ku cuma beli tas dan kaos. Angga tidur sini. Sampai mbak-mbak penjualnya bilang, "Kog gampang men turu mbak!". Aku juga jadi geli lihatnya. Mungkin karena lantainya dingin dan ada kipas angin gedhe disekitarnya, jadi dia gampang tidur. Setelah semua udah milih barang, Angga tetep aja masih tidur. Dan pas mau dibangunin, tiba-tiba dia bangun sendiri dan berkata, "robott!!". Emang dari tadi dia pengin dibelin robot. Setelah shopping kita balik ke hotel untuk check out. Perjalanan pulang. Angga masih rewel untuk dibeliin robot. Lalu kita berhenti di toko Luwes di Boyolali untuk beliin dia robot. Disini kata kakak ku juga tutup cepet, toko ini udah tutup jam 8 malam. zzz. Setelah itu kita juga sempat mampir beli oleh-oleh. Sampai di Salatiga (sepertinya. .hehe) kita berhenti dulu di warung sate langganan bapak+mbakku. Karena ga mau ninggal angga yang sedang tidur sendirian -dia tidur lagi- di mobil kita bangunin tu anak. Mungkin karena capek, dia nangis. Sampai lama banget buat nenangin ni anak. Kalo badannya kecil sih tinggal digendong aja menuju ke warung. Sayangnya badan+tenaganya gede banget. Kalo udah ga sesuai dengan keinginannya dia meronta dengan tenaganya yang super itu. Tapi kalo biasanya sih dia lucu dan pintar. Setelah nangis lama dan membutuhkan perjuangan untuk menenangkannya, dia diam dan makan banyak banget. Setelah makan kita lanjut perjalanan. Kita berhenti di Kampoeng Kopi Banaran. Bapakku janjiin aku kesini karena kemarin ku minta ke Tawangmangu atau wisata alam lainnya di Solo tapi Bapakku gabisa buat nurutin kemauanku itu karena Tawangmangu jauh dari pusat kota apalagi Senin Bapak harus balik lagi ke Solo. Jadi Banaranlah buat penggantinya. Ku belum pernah kesini sebelumnya. Aku pengin banget nyoba flying fox yang ada disini. Tapi karena hujan pihak Banaran tidak memperbolehkan pengunjung naik flying fox. Yaudah deh kita cuma bisa naik kereta wisata dan berfoto-foto ria. Harga tiket kereta 50rb (sepertinya,,dan gatau itu satu orang ato udah keretanya..soalnya bapakku yang bayar ^.^). Kita puter-puter banaran yang luas banget. Kita juga bisa lihat Rawa Pening dari bukitnya. Kita minta kereta berhenti untuk foto-foto dengan background yang bisa keliahatan Rawa Peningnya. Bagus Banget. Setelah puas berkeliling kita pulang soalnya hari udah sore. Coba kalo dari pagi pasti bisa lebih lama disini. Aku pengin kesini lagi. Bareng temen-temen pasti seru.
Jam 5 kita sampai rumah. Dan mendapat kabar yang tidak enak. Tunggu postinganku selanjutnya ya!